Adab Solat

Tidak Menyingsing Lengan and Memakai Singlet Sahaja
Rasulullah, peace and blessings of Allah be upon him, said:

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ وَلا أَكُفَّ ثَوْا

"Saya ordered sujud di atas tuju, member of the body, tidak menahan rambut dan tidak pula menahan pakayan." (HR. Al-Bukhari (783), Muslim in Kitab Ash-Shola (490), Abu Dawud (889 and 890), An-Nasai in Kitab Ash-Shola (1113), Ibn Maja (1040), from Ibn .Chuzaim (782)

Description:
Imam Nawawiu - rahimahullah - said: "Para ulema telah sepakat tentang terlarangnya do salat sedang pakayan atau lengannya disingsingkan" (Lihat al-Minhaj sirh shohih Muslim (4/209))

After An-Nevevi spoke about this situation in a previous conversation, he said: “Larangan meningsingkan pakayan adalah larangan makruh tanzih. Kalau dia salad dalam separat itu, berrti dia telah memperburuk shalat, telakh memperburuk shalat, even if he said, even if he said. (Lihat Sirh Shokhi Muslim (4/209))

Then an-Nawawi-rahimahullah said again: “Lalu madhhab jumkhur (menjhalaskan) bahava banaran itu mutlak bagi orang yang salad dalam kepatan seperti itu, baik dia sukung talili untuk shalat atau kerana adain max.” itu dikhuseskan bugs orang yang domana untuk salat. Whereas the right thought is the first thought. This is a lahiriya thought that ternukil dari sahabat atau yang layya.” (Lihat Sarh Shohih Muslim (4/209))

Rasulullah, peace and blessings of Allah be upon him, said:

OUR

"Janganlah salaat seorang di antara kalian dengan part of the clothes, so there is only a small part of the clothes that covers both shoulders." (HR. Al-Bukhari in his Sahih (359), Muslim in his Sahih (516))

Description:

Ibnu Gudamah Al-Maqdisiy -rahimahullah- said: "Orang yang salad, wajib way suatu pakayan di atas bakhunya, jika dia mampu medupinya. Ini adalah opinion of Ibnul Mundzir. Dissebutkan dari Abu Jafar (dia beridung it tigudaaludjatuh)". Bagi siapa yang tidak medupi kedua bahunya. Most of the jurists said: “This is not a wayyb, but a condition of prayer. This is the opinion of Malik, as-Siafiyyah and others, because none of them is awrah. Mecca will separate the parts of the body. (See al-Mughni (1/618))

Larangan yang hell pada hadith yang lalu mengharuskan pengharaman hal itu, and diutamakan di atas qiyas. While Madhab Jumkhur says "Tidak sakli shalat". But they said, “This prohibition is not a forbidden prohibition, it is not a forbidden prohibition. Therefore, if someone is praying with clothing that covers his aura, even if there is no clothing that covers his shoulder, he can make something like an “ataw tidak” shoulder cover. (Lihat Sirh Shokhi Muslim (4/232))

Al-Kodhi-rahimahullah- said: “Sugguh telah ternukil riwayat dari Ahmad yang mekan bahawa tersebut tidak siyaat siyaat salat dan dia telah menbbil paramatt itu dari riwayat Mutsenna dari Ahmad o orang yang salalatahali menuu chamber bakanhu yainnyari) terbuka, “Dimakruhkan”. siktakan kepada beliau, "Dia disuruh repeat (prayer)?"
Jawapan ini menndung kansati, bahawa dia tidak anguturi wajibnya wajibnya repeat the prayer, kerana orang itu telah medupi parti dari kedua bahunya. Maka dichupukkan medupi salah satu dari kedua bahunya, kerana dia tel tel tel tel lafage hadisi tersebut."

Sisi's requirements for the gift of paramatuk ini: It is actually forbidden to pray with both hands outstretched. Larangan repairs pada damage yang dilerang, kerana medupinya adalah perchara yang wajib dalam salad. Maca laechennya terbuka akan merosak shalatnya. Sebaghamana hukum mepusti aurat” (Lihatul-Mugni 1/619).

Akan teppa, tetia tidak wajib medupi kedua bahu selumanya; on the other hand cukup medupi haibinnya. Therefore, it is enough to cover two shoulders with thin clothes, yang menampkan varna kulit, kerana kevajipan covers both according to a brief hadith boleh tadilakhan dalam ini separat ini sert predapat, maksudnya: bike dia mepudkan keduu ataba. (Likhatul-Mugni (1/619))

In this case, one leak said, "If someone is tied around someone's waist or shoulder, is that enough?"

The opinion of Lahiriah El-Hiroki-rahimahullah-yang says: "Jika di atas bahunya ada sedik pakayan", tidak sukupengnya. With the saying: "... sedikit pakayan", and tali seperti ini tidak nampa pakayan.

This is Pendapat al-Kadhi Abu Jalaa. Then Ibnu Gudama said to the court: “This is correct, this is not enough, because the Prophet, peace and blessings of Allah be upon him, said:



Apabila salah seorang dari kalian shalat dengan satu pakaian, maka sarija dia menyilangkan di antara dos tepinya di atas dos bahunya. (HR. Abu Dawud (627))
Kerana perintah put kain pada kedua bahu untuk mekupinya. Maka tidak chakup hanya dengan taliscan tali dan itu tidak nama sebagay sebagay cover” (Lihat al-Mugni (1/620))

Also be aware that some people who pray, especially when they pray in the summer, wear a small blouse around their shoulders.

Salat mereka dalam keratan seperti ini adalah batal menurut mazhab Hambali of a Salaf ulema. While the menurut is paramat jumkhur (kebanyakan ulama) hukumnya makruh (difference). Their state is such that if they do not fall into this mistake, they fall into the mistake of praying in tight clothes that form an aura, or in transparent clothes that show the color of the body.

http://www.darussalaf.org/stories.php?id=1215
http://the-authentic.blogspot.com

0 Response to "Adab Solat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel